motivasi

Bagaimana Aku Kehilangan Rahasia Sukses Besar Selama 20 Tahun

Bagaimana Aku Kehilangan Rahasia Sukses Besar Selama 20 Tahun – Pernah dengar tentang Fuller Brush Man? Itu lho, para sales legendaris yang keliling dari rumah ke rumah di Amerika, jualan sikat, pel, dan pembersih?

Aku dulu salah satunya, waktu masih awal 20-an.

Sebelumnya, aku sempat kerja di sebuah agen tenaga kerja—tapi cuma bertahan empat setengah hari yang terasa seperti empat setengah tahun.

Bayangin, delapan jam sehari terjebak di dalam kubikel super kecil, telinga nempel di telepon, nelpon orang dari Yellow Pages buat cari lowongan kerja. Dan di hari pertama wawancara, aku harus bohong ke seorang cewek tentang pekerjaan fiktif yang bosku pasang cuma buat narik pelamar. (Pernah dengar istilah “jebakan Batman”?)

Cewek itu tahu aku bohong, dan begitu dia keluar dari ruangan, aku juga langsung ikut pergi, hampir barengan sama dia.

Jadi, pas aku mulai kerja baru sebagai sales door-to-door, rasanya kayak surga. Gak ada kubikel—aku bisa jalan-jalan di bawah sinar matahari dan angin sepoi-sepoi bulan Juni. Gak ada telepon—aku bisa ngobrol langsung sama orang.

Dan yang paling penting, gak ada kebohongan. Kalau aku gak percaya sama kualitas produknya, aku gak bakal masukin ke dalam tas. Aku cuma jual barang yang menurutku benar-benar bagus.

Aku senang banget dari menit pertama kerja.

Setiap kali aku jalan ke depan rumah orang, dalam hati aku selalu bilang,
“Aku SENENG BANGET bisa di sini, bebas, gak kejebak di kubikel itu lagi.”

Aku ngerasa luar biasa bahagia dan benar-benar menikmati pekerjaan ini.

Dan soal jualan? Wah, aku bisa menjual ke hampir setengah dari semua orang yang aku temui.

Di awal tahun 60-an, target penjualan $100 sehari adalah impian semua sales Fuller Brush. Sales lain rela kerja sampai jam 8-9 malam demi ngejar target itu.

Tapi aku? Jam 5 atau 5.30 sore aku udah santai, orderan di buku catatanku udah $120 – $130.

Tapi kemudian, ada sesuatu yang berubah.

Tanpa aku sadari, semangatku mulai turun. Tiap pagi aku keluar rumah dengan rasa yang sedikit kurang antusias. Aku mulai banyak berpikir, “Apa yang salah ya?”

Beberapa bulan kemudian, aku memutuskan berhenti dari pekerjaan itu—dengan rasa kecewa berat pada diri sendiri.

Aku terus bertanya-tanya, “Kenapa aku bisa menghancurkan sesuatu yang awalnya begitu sempurna buatku?”

Dan pertanyaan itu menghantui aku selama 20 tahun. Sampai akhirnya, aku menyadari jawabannya.

Jawaban yang selama ini ada tepat di depan mataku.

Tapi sama seperti ikan yang gak sadar kalau dia hidup di dalam air, aku juga gak sadar dengan rahasia kesuksesan yang udah aku temukan.

Jadi, apa rahasianya?

Sebenarnya sederhana banget.

Aku dulu mengisi pikiranku dengan rasa syukur.

Aku benar-benar bersyukur dan bahagia tanpa syarat karena bisa berada di tempat itu, melakukan apa yang aku lakukan.

Lalu, 20 tahun kemudian, ketika aku mulai belajar bersyukur lagi—tapi kali ini secara sengaja, hidupku berubah kembali.

Tiba-tiba, hal-hal baik mulai terjadi secara ajaib. Kesempatan-kesempatan luar biasa mulai datang dari orang-orang yang bahkan gak terlalu aku kenal.

Dan ini yang harus kamu catat:
Semua hal baik ini mulai terjadi SETELAH aku kembali merasa bahagia dengan hidupku.

Bukan berarti gak ada tantangan. Tapi aku berhenti melihat masalah sebagai sesuatu yang sengaja dikirim semesta buat menghambat aku.

Malah, dengan pola pikir yang benar, aku gak melihatnya sebagai masalah sama sekali.

Aku mulai melihatnya sebagai teka-teki seru yang harus aku pecahkan, atau permainan yang harus aku selesaikan.

Dan sampai sekarang, setiap kali aku merasa stres atau berat menjalani hidup, aku memaksa diri buat berhenti sejenak, melihat sekeliling, dan bersyukur.

Bahkan, aku dengan sengaja bilang ke diri sendiri,
“Aku SENENG BANGET ada di sini, saat ini, sekarang juga!”

Dan aku gak berhenti mengulangnya sampai aku benar-benar merasakannya.

Kelihatannya mungkin gak masuk akal.

Tapi ini berhasil.

Kalau kamu mau coba, lakukan ini:

✔️ Buat daftar semua masalah besarmu, lalu hadapi satu per satu sambil bilang:
“Aku bersyukur banget ini terjadi. Ini sebenarnya menarik kalau aku lihat dari sudut pandang berbeda. Aku beruntung bisa ada di sini untuk belajar sesuatu dari ini. Aku SENENG BANGET!”

🚨 Tapi peringatan:
Kamu harus benar-benar memasukkan perasaan ke dalamnya. Kalau cuma ngomong doang tanpa ada semangat, itu sama aja kayak nulis surat tanpa pulpen. Kamu kelihatan sibuk, tapi gak ada komunikasi yang terjadi.

Lakukan terus sampai mulai terasa perbedaannya.

Bagaimana cara tahu kalau ini mulai berhasil?

Ada dua tanda:

1️⃣ Perasaan tertekan mulai hilang. Kamu gak lagi merasa stuck atau frustrasi.
2️⃣ Hidup mulai berjalan sesuai keinginanmu. Hal-hal kecil mulai berjalan lancar. Orang-orang mulai memperlakukanmu seperti yang selalu kamu harapkan.

Dan akhirnya, setiap malam sebelum tidur, kamu akan merasa bahwa kamu baru saja menjalani hari yang luar biasa.

Jadi, kalau kamu sudah mencoba segala cara yang “masuk akal” tapi hidupmu masih berantakan, coba cara yang tidak masuk akal ini.

Coba bersyukur untuk semua yang kamu punya.

Termasuk kekacauan dalam hidupmu.

Dan kamu akan sadar, setiap kekacauan selalu membawa keajaiban tersendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *